Ribuan Pelajar Dites Narkoba

Ribuan Pelajar Dites Narkoba

\"\"Advokasi P4GN BNN Ungkap 60% Pengguna Narkoba Berstatus Pelajar KUNINGAN - Hasil negatif tes urine bagi pengunjung, wanita pemandu lagu (PL) dan pengelola kafe, membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kuningan mengalihkan perhatian kepada para pelajar dan mahasiswa. Akhir pekan kemarin, sebanyak 1.200 generasi terdidik dari 4 SMA dan 1 perguruan tinggi mendapat giliran dites urine. Tes urine dilakukan secara estafet dan mendadak, di kampusnya masing-masing. Dimulai dari SMAN 1 Kuningan, SMAN 1 Ciawigebang, SMK Karya Nasional, SMK Pertiwi, SMAN 1 Cilimus, terakhir Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKu). Modus tes urine terbilang rapi. Petugas BNN terlebih dahulu memberikan kegiatan advokasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) secara maraton dan komprehensif dengan melibatkan penyaji dari penyuluh BNN, Sat Narkoba Polres, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, dan  Dinas Kesehatan. Mereka memberi materi pengenalan narkoba ditinjau dari aspek medis, pola edar dan jaringan narkoba. Pandangan agama terhadap penyalahgunaan narkoba. Srategi penanggulangan bahaya dilingkungan sekolah dan sosialisasi UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba. “Advokasi ini merupakan tindaklanjut dari tercapainya nota kesepahaman BNN Kuningan dengan pihak sekolah dan perguruan tinggi,” terang Plh Kepala BNN Kuningan, Imat Ruhimat SAP, didampingi Kasi Pencegahan Agus Mulya MPd dan Pelaksana Seksi Pencegahan, John Raharja SIP, kepada Radar. Imat berharap para pelajar dan mahasiswa peserta advokasi P4GN memiliki pola pikir yang utuh. Sehingga mereka tahu, paham, sadar dan terampil dalam menolak peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Imat menyebut, data korban narkoba di Indonesia terus meningkat. Dari tahun 2008  sebanyak 3,3 juta menjadi 3,8 juta ditahun 2011. Dan, diperkirakan tahun 2015 bisa mencapai 5,1 juta orang. Peningkatan tersebut, mencerminkan tingginya aktivitas  jaringan sindikat narkoba di Indonesia dengan prosentase terbesar sasaran pengguna adalah pada usia pelajar dan mahasiswa. “Prosentase pengguna dari pelajar dan mahasiswa 60%. Angka itu, tentu sangatlah memprihatinkan, karena generasi muda berkualitas terancam hilang,” tandas Imat. Oleh sebab itu, BNN Kuningan sesuai kapasitasnya akan terus berupaya melakukan tindakan preventif sebagai upaya meminimalisir peredaran gelap narkoba dilingkungan sekolah dan kampus. Menurut dia, tinggi atau rendahnya penyalahgunaan dan peredaran narkoba sangat bergantung pada banyaknya konsumen. Intinya kalau bisa menyadarkan dan memberikan pemahaman yang utuh akan dampak buruk narkoba kepada pelajar dan mahasiswa khususnya, Ia meyakini secara bertahap peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa diminimalisir. “Ya tentu tidak lepas dari dukungan berbagai elemen masyarakat, BNN tidak bisa berjalan sendiri, maka dibutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat kuningan untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia bebas narkoba tahun 2015,” pungkasnya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: